TERIMA KASIH FACEBOOK.
**
Sekitar pertengahan tahun 93-an, aku
bertemu dengannya disalah satu hotel ternama di Bengkulu. Saat itu ada kegiatan
pelatihan manajemen Karang Taruna se-provinsi Bengkulu. Aku, dia dan ke 91
anggota lainnya harus tinggal di hotel itu selama kurang lebih sepuluh hari.
Dia adalah gadis yang berasal dari
Bengkulu Tengah, aku menyebutnya DARV karena ia mengatakan namanya APRILLIA dan
terkadang dipanggil dengan DODO, APRILLIA, RATU atau VEI. Aku tersenyum tipis
saat ia mengatakan itu, dan nama-nama itu bukan tanpa alasan…., DODO itu
panggilan KAKAK untuk orang Bengkulu, APRILLIA itu nama aslinya, dipanggil RATU
lantaran ia suka berada ditengah-tengah kaum pria, teman-temannya suka
menyebutnya RATU. VEI? Ooo…mungkin sebutan singkat dari APRILLIA itu sendiri.
Setelah melewati waktu sepuluh hari,
kamipun harus berpisah…aku merasa dia adalah satu-satunya teman yang aku anggap
paling berkesan dan sempat akrab denganku. Aku kembali ke Lebong, ia pulang ke
Taba Penanjung. Seminggu kemudian, aku menerima surat pertamanya…
(Belum ada HP makanya masih pake
surat-suratan wkwkwk) tapi aku suka surat menyurat, kayaknya gimanaaaaa gitu.
Setelah itu, aku berangkat ke
Jakarta…dengan masih menyimpan alamat rumahnya. Saat bulan-bulan pertama aku di
Jakarta kami masih saling berkirim kabar, masih dengan surat dan terakhir aku
ingat ia mengirimi aku 12 lembar sekali kirim. Aku senang sekali karena ia
menceritakan banyak hal. Ia berpetualang ke satu gunung ke gunung lain,
(Pecinta Alam) hebat..sembari menggeluti tugasnya sebagai ketua karang taruna.
Di Jakarta, aku mengalami beberapa kali
pindah tugas dan pindah tempat kos juga…aku tidak tahu dan tidak menyadari kalau
alamat gadis itu ikut hilang..(Aku memang ceroboh) dan itu menyebabkan kami
kehilangan kontak. Apakah ia mengirim surat ke tempat lamaku?(Rumah Tanteku)
tapi aku tidak mendapatkan kabar andai itu ada aku pasti dikabari. Untuk
mengirimkan surat ke rumahnya, aku tak lagi punya alamatnya. (Ah…!!! mengapa
aku tidak menghafal alamatnya ya?)
Pertengahan tahun 2008 aku membuat akun
facebook, tapi aku tutup karena merasa tidak ada gunanya, jelasnya belum tahu
manfaatnya. Awal tahun 2009 kembali aku membuat akun jejaring sosial itu, aku
mulai menelusuri dan mempelajari untuk apa akun facebook itu dibuat. Tadinya
hanya melihat-lihat status yang gak jelas, lalu mulai pencarian…
Hahaiiii……..otakku langsung ingat kota
Taba Penanjung, ada gadis itu disana. Apa kabar dia?? Dengan keyakinan penuh
aku coba mengetik namanya, ternyata tidak aku temukan. Mesin pencari mungkin
sudah memaki-maki aku ‘bodoh’ karena berulang-ulang mengetik nama itu dan mesin
menjawab, nama yang Anda cari tidak ditemukan… aku mengetik nama-nama lain yang
mungkin ia pakei tetap tidak ada. Huuhhh…….!aku mulai mangkel. Mesinnya yang
bodoh atau aku yang kelewat bernafsu??!!
Akhirnya, aku punya beberapa teman yang
berasal dari Taba Penanjung…aku pun tak menyia-nyiakan kesempatan. Maka aku
tanyakan pada mereka satu persatu, ternyata mereka tidak tahu alias tidak
kenal. Aku mulai kesal, katanya Taba Penanjung itu kota kecil tapi masa gadis
seperti itu/kembang desa mereka tidak kenal? Hehehe….
Eh…usut punya usut, ternyata mereka itu
sudah lama sekali merantau ke Pulau Jawa dan akhirnya salah satu dari mereka
memberikan akun temannya yang menetap di kota Taba Penanjung.. namanya
Goengoen, dengan pria baik hati itulah, aku mulai berkomunikasi di facebook
lalu meneleponnya. Trus langsung ke inti permasalahanku…
Aku meminta tolong sama dia, untuk
menemui gadis itu dan minta nomor ponselnya..dia menyanggupinya, karena ia
merasa kenal dengan gadis itu, sebab gadis itu sudah menjadi teman istrinya.
Huh! Sehari dua hari aku menunggu kabar darinya dengan perasaan tak menentu, 15
tahun bo’ nggak ketemu dan mendengar suaranya, ingatanku terus melayang pada
sosoknya dan candaannya… dua hari kemudian aku menerima pesan singkat dari
Goengoen.
‘Yuk, 0857xxxx……. Ini nomor Aprillia. Selamat
bernostalgia’
Hah….!!!! Perasaanku langsung melayang,
aku langsung isi pulsa dan menelepon ke nomor itu, huh!! Aku kecewa, karena
operator menjawab ‘Nomor yang Anda tuju salah, nomor yang Anda tekan salah,
coba cek kembali!’ Anjriiiitttt……….!!! Yang salah Goengoen? Operator atau yang
memberi nomor?
Aku kembali menghubungi Goengoen untuk
mengatakan kalau nomor yang ia kirim itu tidak aktif dan Goengoen langsung
protes dengan mengatakan,
“Yuk, orang itu sendiri yang
memberikannya padaku, aku juga memperlihatkan foto profil yang ada di fb ayuk
ke dia… saat itu ia hanya ketawa. Coba aja telepon lagi. Nomor itu benar, kok.”
Terima kasih Goen, aku akan meneleponnya
lagi…terima kasih juga karena sudah menempuh jarak 9 kilo meter untuk
menemuinya…kamu memang seorang guru yang benar-benar baik hati, tak akan aku
lupa jasamu.
Aku kembali meneleponnya dan kali ini
tersambung dan dia sendiri yang
mengangkat……….waw………..!!!!
Ah, ternyata ia sudah menikah dan
memiliki anak-anak yang manis dan telah menjadi seorang pengusaha. Terima kasih
ya Allah, karena aku sudah bisa mendengar suara dan cerita-ceritanya kembali….tak
lupa terima kasih pada facebook juga teman-temanku yang sudah membantu… love u.
WITH LOVE, H E L D A.
***
Suka sekali dengan kisah ini <3
BalasHapusSaat menulis kau masuk di tepian gerbang masa lalu, dan saat kau kembali rasa itu telah sirna, yang tertinggal hanya sisa-sisa rasa itu . . .
Hapusdan aku pun ikut tersenyum...