Rabu, 17 April 2013

Me N' Darv


                                                      

                                                   
                                             LIMA BELAS TAHUN TANPAMU, DARV…
                                                         TERIMA KASIH FACEBOOK.
                                                                                    **

       Sekitar pertengahan tahun 93-an, aku bertemu dengannya disalah satu hotel ternama di Bengkulu. Saat itu ada kegiatan pelatihan manajemen Karang Taruna se-provinsi Bengkulu. Aku, dia dan ke 91 anggota lainnya harus tinggal di hotel itu selama kurang lebih sepuluh hari.
       Dia adalah gadis yang berasal dari Bengkulu Tengah, aku menyebutnya DARV karena ia mengatakan namanya APRILLIA dan terkadang dipanggil dengan DODO, APRILLIA, RATU atau VEI. Aku tersenyum tipis saat ia mengatakan itu, dan nama-nama itu bukan tanpa alasan…., DODO itu panggilan KAKAK untuk orang Bengkulu, APRILLIA itu nama aslinya, dipanggil RATU lantaran ia suka berada ditengah-tengah kaum pria, teman-temannya suka menyebutnya RATU. VEI? Ooo…mungkin sebutan singkat dari APRILLIA itu sendiri.
       Setelah melewati waktu sepuluh hari, kamipun harus berpisah…aku merasa dia adalah satu-satunya teman yang aku anggap paling berkesan dan sempat akrab denganku. Aku kembali ke Lebong, ia pulang ke Taba Penanjung. Seminggu kemudian, aku menerima surat pertamanya…
      (Belum ada HP makanya masih pake surat-suratan wkwkwk) tapi aku suka surat menyurat, kayaknya gimanaaaaa gitu.
      Setelah itu, aku berangkat ke Jakarta…dengan masih menyimpan alamat rumahnya. Saat bulan-bulan pertama aku di Jakarta kami masih saling berkirim kabar, masih dengan surat dan terakhir aku ingat ia mengirimi aku 12 lembar sekali kirim. Aku senang sekali karena ia menceritakan banyak hal. Ia berpetualang ke satu gunung ke gunung lain, (Pecinta Alam) hebat..sembari menggeluti tugasnya sebagai ketua karang taruna.
      Di Jakarta, aku mengalami beberapa kali pindah tugas dan pindah tempat kos juga…aku tidak tahu dan tidak menyadari kalau alamat gadis itu ikut hilang..(Aku memang ceroboh) dan itu menyebabkan kami kehilangan kontak. Apakah ia mengirim surat ke tempat lamaku?(Rumah Tanteku) tapi aku tidak mendapatkan kabar andai itu ada aku pasti dikabari. Untuk mengirimkan surat ke rumahnya, aku tak lagi punya alamatnya. (Ah…!!! mengapa aku tidak menghafal alamatnya ya?)
     Pertengahan tahun 2008 aku membuat akun facebook, tapi aku tutup karena merasa tidak ada gunanya, jelasnya belum tahu manfaatnya. Awal tahun 2009 kembali aku membuat akun jejaring sosial itu, aku mulai menelusuri dan mempelajari untuk apa akun facebook itu dibuat. Tadinya hanya melihat-lihat status yang gak jelas, lalu mulai pencarian…
     Hahaiiii……..otakku langsung ingat kota Taba Penanjung, ada gadis itu disana. Apa kabar dia?? Dengan keyakinan penuh aku coba mengetik namanya, ternyata tidak aku temukan. Mesin pencari mungkin sudah memaki-maki aku ‘bodoh’ karena berulang-ulang mengetik nama itu dan mesin menjawab, nama yang Anda cari tidak ditemukan… aku mengetik nama-nama lain yang mungkin ia pakei tetap tidak ada. Huuhhh…….!aku mulai mangkel. Mesinnya yang bodoh atau aku yang kelewat bernafsu??!!
     Akhirnya, aku punya beberapa teman yang berasal dari Taba Penanjung…aku pun tak menyia-nyiakan kesempatan. Maka aku tanyakan pada mereka satu persatu, ternyata mereka tidak tahu alias tidak kenal. Aku mulai kesal, katanya Taba Penanjung itu kota kecil tapi masa gadis seperti itu/kembang desa mereka tidak kenal? Hehehe….
     Eh…usut punya usut, ternyata mereka itu sudah lama sekali merantau ke Pulau Jawa dan akhirnya salah satu dari mereka memberikan akun temannya yang menetap di kota Taba Penanjung.. namanya Goengoen, dengan pria baik hati itulah, aku mulai berkomunikasi di facebook lalu meneleponnya. Trus langsung ke inti permasalahanku…
     Aku meminta tolong sama dia, untuk menemui gadis itu dan minta nomor ponselnya..dia menyanggupinya, karena ia merasa kenal dengan gadis itu, sebab gadis itu sudah menjadi teman istrinya. Huh! Sehari dua hari aku menunggu kabar darinya dengan perasaan tak menentu, 15 tahun bo’ nggak ketemu dan mendengar suaranya, ingatanku terus melayang pada sosoknya dan candaannya… dua hari kemudian aku menerima pesan singkat dari Goengoen.
      ‘Yuk, 0857xxxx……. Ini nomor Aprillia. Selamat bernostalgia’
       Hah….!!!! Perasaanku langsung melayang, aku langsung isi pulsa dan menelepon ke nomor itu, huh!! Aku kecewa, karena operator menjawab ‘Nomor yang Anda tuju salah, nomor yang Anda tekan salah, coba cek kembali!’ Anjriiiitttt……….!!! Yang salah Goengoen? Operator atau yang memberi nomor?
      Aku kembali menghubungi Goengoen untuk mengatakan kalau nomor yang ia kirim itu tidak aktif dan Goengoen langsung protes dengan mengatakan,
      “Yuk, orang itu sendiri yang memberikannya padaku, aku juga memperlihatkan foto profil yang ada di fb ayuk ke dia… saat itu ia hanya ketawa. Coba aja telepon lagi. Nomor itu benar, kok.”
      Terima kasih Goen, aku akan meneleponnya lagi…terima kasih juga karena sudah menempuh jarak 9 kilo meter untuk menemuinya…kamu memang seorang guru yang benar-benar baik hati, tak akan aku lupa jasamu.
 Aku kembali meneleponnya dan kali ini tersambung dan dia sendiri  yang mengangkat……….waw………..!!!!
      Ah, ternyata ia sudah menikah dan memiliki anak-anak yang manis dan telah menjadi seorang pengusaha. Terima kasih ya Allah, karena aku sudah bisa mendengar suara dan cerita-ceritanya kembali….tak lupa terima kasih pada facebook juga teman-temanku yang sudah membantu… love u.

                                                  WITH LOVE, H E L D A.

                                                                 ***



2 komentar:

  1. Suka sekali dengan kisah ini <3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saat menulis kau masuk di tepian gerbang masa lalu, dan saat kau kembali rasa itu telah sirna, yang tertinggal hanya sisa-sisa rasa itu . . .
      dan aku pun ikut tersenyum...

      Hapus